← Back to portfolio

KISAH FAKHRI HUSAINI : Tukang Pupuk Jadi Pelatih Bertangan Dingin Timnas U18 AFF

Published on

Gelaran piala AFF U-18 baru saja dimulai, skuat garuda muda yang sebagian adalah pemain yang mendapatkan kesempatan dalam program Garuda Select akan diuji dalam kompetisi sesungguhnya, namun dari kali ini yang menjadi sorotan adalah sosok Coach Fakhri Husaini, kenapa? Yup belakangan keputusannya mencoret nama-nama lulusan program Garuda Select membuat netizen heran, benarkah Coach Fakhri memang bertangan dingin dan tegas dalam memimpin tim? Dan bagaimana sih kisah Mantan Gelandang timnas 90-an ini hingga menjadi sosok pelatih Inilah Animoku Story

Kompetisi Piala AFF U-18 baru saja bergulir, dan nama Coach Fakhri kembali menjadi sorotan setelah keputusannya mencoret 11 pemain lulusan Program Garuda Select untuk kompetisi tersebut, dilansir dari Tribunnews Coach Fakhri mengatakan”Kami melihat kemampuan pemain dalam empat aspek, aspek fisik, teknik, taktik dan mental. Ini membantu kami dalam memilih pemain terbaik untuk membela timnas U-18”. Ditambah dalam kompetisi ini pelatih harus memilih 23 pemain yang akan didaftarkan dalam kompetisi.

Coach Fakhri juga dikenal sangat jeli dalam melihat potensi pemain, beberapa kali Ia melakukan pergantian posisi untuk pemainnya,sebut saja Brylian Negietha yang sebelumnya berposisi sebagai  pemain sayap, namun saat ini pemain tersebut banyak dimainkan sebagai pemain tengah begitupula dengan Rendy Juliansyah yang awalnya sebagai penyerang namun kini berposisi sebagai gelandang serang.

Cetak gol terbaik Cepat

Kompetisi piala AFF sebetulnya sudah tidak asing lagi bagi pelatih 54 tahun ini, selain tahun lalu menjuarainya bersama timnas U-16 ternyata jika ditarik lebih jauh ke belakang nama Coach Fakhri bisa dibilang cukup sukses ketika beraksi sebagai pemain. Di era 90 hingga awal 2000-an memang merupakan masa terbaik bagi Coach Fakhri sebagai pemain.

Bahkan pada gelaran Piala Tiger 1996 (yang kini berganti nama menjadi Piala AFF) pada laga debutnya membela timnas dalam kompetisi resmi Fakhri mencetak gol cepat ke gawang Laos yang membuka keunggulan timnas yang berakhir 5-1 untuk kemenangan Indonesia. Atas gol indah cepat tersebutlah Fakhri mendapat penghargaan dari ESPN sebagai “The best Goal of The Week”. Aksi pria kelahiran Lhokseumawe tidak berhenti sampai disitu, dalam laga lainnya dalam penyisihan grup Fakhri melesatkan 2 gol ke Gawang Myanmar dalam kemenangan 6-1 untuk Indonesia.

Dalam wawancara dengan CNNIndonesia Fakhri mengatakan sedikit beruntung juga berada dalam skuat emas indonesia”Saya ingat saat itu benar-benar menikmati bermain di Timnas karena komposisinya bagus karena ada jebolan PSSI Primavera seperti Kurniawan Yulianto  dan Eri Irianto”. PSSI Primavera merupakan program pengiriman beberapa pemain ke Italia untuk menimba ilmu dan mendapatkan menit bermain di kompetisi eropa, yah semacam Garuda Select saat ini. Masa itu memang salah satu masa generasi emas bagi Timnas Indonesia selain ada 3 nama diatas Timnas Indonesia diisi oleh legend seperti Robby Darwis, Bima Sakti, Bejo Sugiantoro, Kurnia Sandy, Aji Santoso, Widodo C Putro sampai Rochy Putiray. Sayang ketika tampil perkasa di Grup Timnas kala itu harus kalah di Semifinal dan harus berpuas diri berada di kompetisi tersebut dengan peringkat 4.

Pegawai BUMN dan sosok Ayah yang dekat dengan keluarga

Selain sebagai pelatih, ternyata Coach Fakhri juga tercatat sebagai Karyawan salah satu BUMN dalam indsutri pupuk, namanya menjadi salah satu karyawan di PT. Pupuk Kaltim yang merupakan anak perusahaan PT.Pupuk Indonesia Holding Company.

Ternyata dibalik tangan dinginnya sebagai pelatih, Coach Fakhri dikenal sebagai sebagai ayah taladan bagi anak-anaknya dan telihat sangat akrab, jika kita telusuri Instagram dari Coach Fakhri, kita bisa melihat cukup banyak postingannya bersama keluarga, beberapa kali Ia memposting kebersamaan keluarga dan juga timnya, hal ini menunjukan dalam sosok tangan dinginnya ia adalah sosok Ayah bagi keluarga dan juga timnya.