← Back to portfolio

Kisah Hendra Ahsan ◾ Ganda Veteran yang Tak Terpisahkan

Published on

Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan berhasil memecahkan rekor baru, keduanya tahun ini berhasil memenangkan kejuaraan paling bergensi yaitu All England, BWF Championship dan BWF World Tour Finals di tahun yang sama. Gelar BWF Tour Final sendiri baru saja dimenangkan The Daddies setelah menaklukkan pasangan Hiroyuki Endo-Yuta Watanabe, 15 Desember lalu di Guangzhou, China.

Tukar-ganti Pasangan

Kisah karir kebersamaan The Daddies pun terbilang cukup unik, pelatih Herry Iman Pierngadi mulai memasangkan mereka pada tahun 2012. Sebelumnya, Pelatih yang berjulukan “Naga Api” ini memasangkan Ahsan dengan Bona Septano, namun ternyata keduanya hanya memenangkan Indonesia Master dan Medali Emas SEA Games 2011. Sedangkan Hendra sendiri harus berpisah dengan tandemnya yang bersamanya selama 13 tahun, Markis Kido, keputusan ini tentunya mengagetnya penggemar bulu tangkis Indonesia, mengingat Markis-Hendra adalah pasangan ganda putra yang banyak meraih prestasi selama bersama, tercatat selama bersama Kido, Hendra sudah pernah meraih 1 Emas Olimpiade, 1 Emas Asian Games, 3 Emas SEA Games, 1 Kejuaraan Dunia dan Belasan Superseries.

Prestasi terbaik keduanya di 3 tahun saat pertama kali bersama yaitu kejuaraan Dunia dan juga emas Asian Games, Memasuki 2016 prestasi keduanya mengalami penurunan drastis, hal ini berakibat keduanya dipisahkan di akhir 2016 oleh pelatih Herry. Ahsan sempat 2 kali mengalami pergantian pasangan, yaitu bersama Rian Agung dan juga Angga Pratama. Sedangkan Hendra sendiri memutuskan keluar dari Pelatnas ,ayah 3 anak ini memilih jalur profesional dan berpasangan dengan pemain Malaysia, Tan Boon Heong. Namun dari 18 kejuaraan yang mereka ikuti, tak satupun berbuah kemenangan. Hendra pun sempat berpasangan dengan Rian Agung juga pada awal 2018, namun karena dinilai kurang cocok di tahun yang sama Pelatih Herry pun mempersatukan Hendra-Ahsan kembali.

Resep Sambel dan berkah Umroh

Kejadian unik bisa kita lihat dari Vlog Hendra Setiawan, dalam Vlog tersebut hendra membongkar isi koper sebelum berangkat turnamen, dalam momen tersebut Hendra menjelaskan sambel adalah hal penting yang harus dibawanya jika bepergian keluar negeri. Kisah unik berbeda datang dari Ahsan, Dikutip dari CNN Indonesia, Pria kelahiran Palembang tersebut mengungkapkan mendapat berkah saat melakukan umroh tahun 2016, saat itu memang Ahsan sedang tidak dalam kondisi fitnya, dan semenjak menjalani “Hijrah” banyak sikap berubah yang mengarah lebih baik, seperti memakai Legging panjang saat bermain dan selalu duduk ketika minum.

Seolah diberikan kesempatan kedua, Hendra-Ahsan pun kembali ke jalur kemenangan, Malaysia Internatinal Challenge dan Singapura open menjadi prestasi pembuktian keduanya. Awal 2019 keduanya memutuskan keluar dari Pelatnas Cipayung dan menggaet produsen alat olahraga asal jepang Mizuno sebagai Sponsor, keluar dari pelatnas berarti mereka harus mandiri secara finansial dan akomodasi. Menang di All England maret lalu, membuktikan keduanya pantas di ranking 2 dunia, bahkan Coach Herry dilansir Badmintonindonesia.org mengatakan Hendra-Ahsan memiliki mental sebagai juara, walaupun mengingat saat itu Hendra sempat mengalami cedera betis tetapi bisa bermain baik dan membuat lawan melakukan kesalahan sendiri. Begitupun saat mereka meraih BWF Championship dan juga BWF World Tour, keduanya menunjukan kematangan saat bermain di partai puncak dan meraih kemenangan.

Walaupun terbilang tidak cukup muda, tetapi mental juara “The Daddies” tidak perlu diragukan, semoga mental juara ini menular kepada Atlet bulutangkis lainnya, dan makin lebih banyak prestasi yang bisa diraih atlet kita.